Balimau, Tradisi Mandi Limau dalam Menyambut Puasa di Tanah Minang

Tradisi Balimau di Minangkabau

PADANG – Bulan suci Ramadan sudah di depan mata. Di Indonesia, banyak tradisi yang dilakukan masyarakat untuk menyambut bulan penuh berkah ini. Salah satunya, tradisi Balimau, yaitu mandi dengan limau (jeruk nipis).

Balimau atau mandi dengan air limau ini, merupakan tradisi masyarakat minang di Kota Padang, Sumatera Barat. Tradisi ini dilakukan masyarakat tepat sehari sebelum masuknya Ramadan.

Selain jeruk nipis sebagai bahan utama, ada pula daun pandan, bunga kenanga, dan akar tanaman gambelu. Bahan-bahan alami ini lalu dimasukkan secara bersamaan ke air hangat sehingga menjadi satu kesatuan yang disebut dengan balimau.

Meski ada pro dan kontra di kalangan ulama, tradisi balimau di Padang tetap berlangsung tiap tahunnya. Mandi balimau biasanya digelar di Lubuk Minturun dan Lubuk Peraku. Jumlah pengunjung mencapai ribuan orang tiap tahunnya.

“Kalau sama kami di Tarekat Naqsabandiyah memang tidak ada aturan wajib balimau ini, namun juga tidak dilarang untuk menjalankan itu personal. Ini tujuannya untuk mensucikan diri dalam rangka menyambut Ramadan,” ucap Sekretaris Naqsabandiyah Masjid Baitul Makmur, Edizon Revindo pada Okezone.

“Bahan-bahan untuk ritual balimau itu ada di pasar-pasar tempat menjual bunga-bunga,” ungkapnya.

Masyarakat Minangkabau pada zaman dahulu, menjadikan mandi balimau sebagai wujud untuk membersihkan diri dan jiwa sebelum memasuki bulan suci Ramadan. Selain itu untuk kenyamanan batin.

Namun seiring berjalannya waktu, tradisi ini mulai bergeser. Balimau kini lebih dimaknai dengan bertamasya ke tempat-tempat pemandian. Bahkan para muda-mudi menjadikan momen ini sebagai ajang hura-hura dan berpacaran.

Sementara itu, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumatera Barat (Sumbar) menegaskan tradisi balimau tidak ada dalam syariat Islam. “Tradisi balimau itu bukan bagian dari syariat ataupun tata cara menyambut Ramadan,” kata Ketua MUI Sumbar, Gusrizal Gazhar.

Ramadhan memang disambut dengan kegembiraan, namun jangan sampai melanggar syariat dalam mengekspresikannya. “Apalagi dengan mandi-mandi dan membuka aurat. Ini tidak sesuai adat ataupun syarak, malah berdampak negatif terutama generasi muda,” jelasnya.

Menurutnya, menyambut Ramadan itu ialah dengan memperbanyak amalan-amalan seperti puasa di bulan Syaban serta memperbanyak ibadah untuk mendekatkan diri pada Allah SWT dan rasul-NYA.

(ris) https://news.okezone.com/read/2017/05/24/340/1698593/balimau-tradisi-mandi-limau-dalam-menyambut-puasa-di-tanah-minang

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII