Polinema Gelar Workshop Tata Kelola Jurnal Menuju Scopus, Hadirkan Narasumber Nasional Dr. Yuhefizar

Malang, 24 Juni 2025 – Dalam upaya strategis mendorong jurnal ilmiah terbitan institusi menuju panggung internasional, Politeknik Negeri Malang (Polinema) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) menyelenggarakan Workshop Peningkatan Tata Kelola Jurnal Menuju Bereputasi Internasional pada hari Selasa, 24 Juni 2025. Kegiatan ini digelar secara daring melalui platform Zoom dan menghadirkan narasumber nasional, Dr. Yuhefizar, Editor-in-Chief Jurnal RESTI yang telah terindeks Scopus.

Acara dibuka secara resmi oleh Kepala P3M Polinema, Prof. Dr. Ratna Ika Putri, yang dalam sambutannya menyampaikan bahwa Polinema memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan mutu publikasi ilmiah. “Kami berharap melalui workshop ini, pengelolaan jurnal di lingkungan Polinema dapat semakin meningkat, tidak hanya dalam akreditasi nasional, tetapi juga merambah pengindeksan internasional seperti Scopus,” ungkap Prof. Ratna.

Workshop ini dibagi menjadi dua sesi utama, yaitu seminar ilmiah dan sesi praktik. Dalam sesi seminar, Dr. Yuhefizar menyampaikan materi bertajuk Menuju Jurnal Bereputasi, yang menguraikan strategi, syarat, dan tantangan dalam mengajukan jurnal ke indeks Scopus.

Dalam pemaparannya, Dr. Yuhefizar menekankan bahwa Scopus merupakan indeks yang sangat selektif, dan hanya jurnal yang memenuhi standar teknis dan substansial yang dapat lolos seleksi. Ia menjelaskan secara rinci dua tahap utama dalam pengajuan ke Scopus, yaitu tahap pra-pengajuan dan evaluasi mandiri, serta tahap evaluasi oleh Scopus Content Selection and Advisory Board (CSAB).

Lebih lanjut, ia memaparkan kriteria minimal agar jurnal bisa diajukan ke Scopus, seperti adanya proses peer-review yang sah, penerbitan rutin, memiliki ISSN resmi, dan tersedianya judul serta abstrak artikel dalam bahasa Inggris. Selain itu, keberadaan pernyataan etika publikasi yang terbuka juga menjadi persyaratan mutlak.

Dr. Yuhefizar juga menggarisbawahi pentingnya keberagaman editor dan penulis secara geografis, kualitas konten, konsistensi penerbitan, serta ketersediaan website jurnal yang profesional dan berbahasa Inggris. “Scopus menilai tidak hanya dari kualitas tulisan, tetapi juga tata kelola, etika, dan visibilitas jurnal itu sendiri,” tuturnya.

Usai sesi seminar, kegiatan dilanjutkan dengan sesi workshop interaktif yang dipandu oleh Bapak Ferdian selaku Koordinator Jurnal di Polinema. Dalam sesi ini, peserta diajak untuk melakukan evaluasi mandiri terhadap jurnal masing-masing menggunakan situs https://www.readyforscopus.com. Melalui platform tersebut, peserta dapat menilai kesiapan jurnal mereka dari aspek teknis dan manajerial.

Setelah itu, Dr. Yuhefizar memandu langsung proses pengisian formulir pengajuan indeksasi melalui situs resmi Scopus Suggestion: https://suggestor.step.scopus.com. Ia menekankan pentingnya kelengkapan data dan profesionalisme saat melakukan pengisian form. “Pastikan profil editor utama diperkuat dengan tautan ke ID Scopus, publikasi, atau rekam jejak ilmiah lainnya,” ujarnya.

Bapak Ferdian dalam penutupnya menyampaikan bahwa workshop ini merupakan bagian dari program strategis untuk mendorong minimal dua jurnal Polinema dapat masuk tahap review oleh Scopus dalam waktu satu tahun ke depan. “Dengan bekal yang disampaikan hari ini, kami yakin editor jurnal di Polinema semakin siap dan percaya diri dalam membawa jurnalnya ke level internasional,” ujarnya.

Workshop ini mendapatkan antusiasme tinggi dari para peserta. Editor jurnal dari berbagai jurusan di lingkungan Polinema menyampaikan apresiasi atas materi yang sangat teknis dan aplikatif. Salah seorang peserta,  menyebutkan, “Workshop ini membuka mata kami bahwa tata kelola jurnal harus dikelola layaknya organisasi profesional, bukan sekadar rutinitas akademik.”

Senada dengan itu, peserta yang lain menyatakan, “Yang paling berkesan adalah sesi pengisian form Scopus Suggestion. Selama ini kami hanya membaca teorinya, sekarang bisa langsung praktik dan memahami cara pengisiannya.”

Dengan berakhirnya kegiatan ini, Polinema menegaskan kembali komitmennya untuk tidak hanya menghasilkan jurnal yang terakreditasi nasional, tetapi juga mendorong seluruh pengelola jurnal agar mampu menembus pengindeks internasional. Kepala P3M, Prof. Ratna Ika Putri menutup kegiatan dengan harapan, “Semoga dari workshop ini lahir jurnal-jurnal unggulan dari Polinema yang bisa membawa nama baik institusi di kancah global.”

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII