
Lomba Layang Apik di GPM: Semarak dan Penuh Antusiasme
Minggu, 16 Maret 2025, suasana di bekas lokasi Pabrik Mansor di Koto Lalang—yang kini dikenal sebagai Galanggang Pabrik Mansor (GPM)—berubah menjadi pusat keceriaan dan semangat kompetitif. Forum Nagari dan Pemuda Koto Lalang sukses menggelar Lomba Layang Api yang diikuti oleh lebih kurang 75 peserta dari berbagai daerah di Kota Padang. Sejak siang menjelang sore, peserta dan penonton mulai berdatangan, memenuhi area luas nan hijau yang menawarkan kenyamanan bagi kegiatan ini. Kegiatan lomba dilaksanakan setelah Ashar hingga jam 18.00 WIB. Panitia juga menyediakan takjil bagi peserta lomba.
Ketua Panitia, Rio, mengungkapkan bahwa antusiasme peserta sangat tinggi. “Lima hari sebelum acara, kuota peserta sudah penuh. Bahkan, ada beberapa yang masuk daftar cadangan,” ujarnya. Dua kategori yang dipertandingkan, yakni eksekutif dan Salincam, berhasil menarik perhatian masyarakat. Jumlah penonton pun membludak, lebih dari 300 orang hadir dilokasi GPM untuk menyaksikan kemeriahan lomba.
Di GPM, angin bertiup cukup kencang, ideal untuk menerbangkan layang-layang. Langit biru dihiasi oleh layangan beraneka bentuk dan warna. Para peserta, dengan penuh konsentrasi, mengendalikan benang dan memainkan strategi terbaik agar layang-layang mereka tetap kokoh di udara. Sorak-sorai penonton sesekali terdengar ketika satu per satu layangan berhasil bertahan atau terjatuh.
Lomba layang-layang ini bukan hanya sekadar ajang hiburan, tetapi juga bagian dari upaya membangkitkan kembali tradisi di Minangkabau. Dulu, pasca panen menjadi momen bagi masyarakat untuk berkumpul dan mengadakan lomba layang-layang sebagai bentuk perayaan dan kebersamaan. Forum Nagari berupaya menghidupkan kembali tradisi ini, menjadikannya wadah bagi generasi muda untuk mengenal dan melestarikan budaya lokal.
Ketua Forum Nagari, Maulana Sardi, turut hadir dan mengapresiasi terselenggaranya acara ini. “Kegiatan ini adalah bukti bahwa pemuda bisa diarahkan ke hal-hal yang lebih positif. Dengan adanya lomba seperti ini, kita berharap dapat mengurangi tindakan negatif seperti tawuran yang belakangan marak di Kota Padang,” katanya penuh harap.
Ketua LPM Koto Lalang, Bapak Basrul, juga memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mendukung setiap kegiatan yang melibatkan pemuda dalam aktivitas yang bermanfaat. Semoga ini menjadi awal dari lebih banyak kegiatan serupa di masa mendatang, namun tetap perhatikan kondusif kegiatan serta jangan sampai merusak lahan persawahan di lingkingan kita” ungkapnya.
Sementara itu, Babinkamtibmas, Seswanto, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya tentang hiburan, tetapi juga membangun kebersamaan dan sportivitas di kalangan pemuda. “Kami ingin para pemuda memiliki wadah untuk menyalurkan energi mereka dengan cara yang positif. Ini adalah langkah kecil yang bisa membawa perubahan besar,” ujarnya.
Pengawas Forum Nagari, Yuhefizar, juga menyampaikan harapan besarnya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mempererat hubungan sosial dan menghidupkan kembali tradisi yang hampir terlupakan. Saya berharap ke depannya, lomba layang-layang bisa terus diadakan dan menjadi bagian dari identitas budaya kita. Semoga semakin banyak pemuda yang terlibat dan aktif dalam kegiatan positif seperti ini,” katanya.
Panitia menyediakan hadiah menarik untuk tiga orang juara, berupa piala, sertifikat, dan uang tunai. Hadiah ini bukan hanya sebagai bentuk apresiasi, tetapi juga sebagai motivasi bagi peserta untuk terus berkompetisi secara sehat dan sportif.
Salah satu peserta, mengungkapkan kegembiraannya. “Saya sudah sering ikut lomba layang-layang, tapi yang satu ini sangat berkesan. Lokasinya nyaman, anginnya bagus, dan panitianya sangat profesional,” katanya sambil tersenyum puas.
Penonton pun turut merasakan euforia acara ini. Dewi, seorang warga Koto Lalang, mengaku senang bisa menyaksikan lomba layang-layang di daerahnya. “Jarang ada acara seperti ini. Seru sekali melihat layangan-layangan beradu di udara. Anak-anak juga sangat menikmati,” katanya.
LCO Forum Nagari, Jefri Alfikri, juga mengapresiasi langkah yang diambil Forum Nagari Koto Lalang. “Luar biasa, Forum Nagari Koto Lalang terus berbuat positif dengan swadaya bersama. Ini adalah contoh nyata bagaimana masyarakat bisa bersatu dan menciptakan kegiatan yang bermanfaat bagi semua. Semoga kegiatan ini terus berlanjut dan semakin berkembang di masa depan,” ujarnya.
Saat matahari mulai condong ke barat, para peserta yang tersisa terus berjuang mempertahankan layang-layang mereka di udara. Sorakan dan tepuk tangan dari penonton semakin menambah semangat mereka. Di akhir acara, para pemenang diumumkan, dan suasana penuh kegembiraan terasa di seluruh GPM.
Forum Nagari berharap kegiatan ini bisa menjadi agenda tahunan dan semakin besar ke depannya. “Kami ingin pemuda-pemuda kita lebih aktif dalam kegiatan yang positif seperti ini. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dan aman,” tambah Maulana Sardi.
Di tengah maraknya tawuran di Kota Padang, acara seperti ini menjadi bukti bahwa pemuda masih memiliki banyak potensi untuk diarahkan ke hal-hal yang lebih baik. Sinergi antara pemerintah, komunitas, dan masyarakat sangat diperlukan agar kegiatan positif seperti ini terus berkembang.
Lomba Layang Apik bukan sekadar ajang adu keterampilan, tetapi juga wadah bagi pemuda untuk menyalurkan kreativitas dan energi mereka. Harapan besar tertanam agar ke depan, kegiatan seperti ini bisa menjadi inspirasi bagi daerah lain untuk menciptakan program-program serupa.
Sebagai penutup, suasana sore di GPM dipenuhi kebahagiaan. Para peserta dan penonton perlahan meninggalkan lokasi dengan senyum di wajah mereka. Semangat persaudaraan dan kebersamaan yang terjalin selama acara ini menjadi bukti bahwa pemuda Koto Lalang mampu menunjukkan kreativitas mereka dalam bingkai yang positif dan membangun.
Leave a Reply