Yuhefizar, Aktivis Perkeretaapian Sumbar: Dari Pelestarian Hingga Wisata Sejarah

Sumatera Barat dikenal dengan sejarah panjang perkeretaapiannya, dan salah satu sosok yang aktif dalam upaya pelestarian serta pengembangannya adalah Yuhefizar, atau yang lebih dikenal sebagai Ephi Lintau. Sejak tahun 2006, ia telah mendedikasikan diri dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan perkeretaapian, mulai dari dokumentasi jalur lama, advokasi reaktivasi, hingga pengembangan wisata berbasis transportasi rel.

Awal Keterlibatan dalam MPKAS

Pada tahun 2006, Yuhefizar mulai aktif dalam Masyarakat Peduli Kereta Api Sumatera Barat (MPKAS) sebagai pengurus. Bersama komunitas ini, ia melakukan pemetaan jalur kereta api lama yang tidak lagi beroperasi serta mendokumentasikan sejarah perkeretaapian di Sumbar. Ia juga menginisiasi berbagai diskusi dan seminar untuk mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pelestarian transportasi berbasis rel.

2007: Dokumentasi dan Kampanye Pelestarian

  • Memulai eksplorasi dan dokumentasi jalur-jalur kereta api lama yang sudah tidak beroperasi di Sumatera Barat.
  • Berperan aktif dalam diskusi dan kampanye mengenai pentingnya pelestarian perkeretaapian sebagai bagian dari warisan budaya.

2008: Uji Coba Kereta Api Padang – Padang Panjang & Peresmian KA Wisata Singkarak

  • Terlibat dalam uji coba operasional kereta api rute Padang – Padang Panjang, sebagai langkah awal dalam reaktivasi jalur kereta api di Sumbar.
  • Mengawal proses peresmian Kereta Api Wisata Singkarak, yang bertujuan untuk mendukung pariwisata di sekitar Danau Singkarak dan meningkatkan minat masyarakat terhadap transportasi kereta api.

2011-2015: Advokasi dan Kampanye Pelestarian

Dalam periode ini, Yuhefizar gencar mengkampanyekan reaktivasi jalur kereta api Sumbar, terutama rute Padang – Bukittinggi dan Sawahlunto – Muaro Kalaban. Bersama MPKAS, ia juga aktif dalam kampanye keselamatan di perlintasan sebidang untuk mengurangi angka kecelakaan.

Selain itu, ia memimpin kegiatan eksplorasi terhadap terowongan dan jalur rel lama, seperti Terowongan Kupitan di Sijunjung yang dibangun sejak 1922. Ia juga turut serta dalam pelestarian lokomotif uap “Mak Itam”, ikon perkeretaapian di Sumbar.

2016: Peresmian KA Perintis Lembah Anai

Pada 1 November 2016, Yuhefizar terlibat dalam peresmian Kereta Api Perintis Lembah Anai yang melayani rute Lubuk Alung – Kayu Tanam. Peresmian ini menjadi langkah awal dalam menghidupkan kembali jalur perkeretaapian Sumbar dan mendapat dukungan dari berbagai pihak.

2017: Eksplorasi Terowongan Kupitan dan Kajian Jalur Lama

Pada 14 April 2017, Yuhefizar mendokumentasikan Terowongan Kereta Api Kupitan di Kabupaten Sijunjung. Dengan panjang sekitar 520 meter, terowongan ini menjadi bagian dari upaya pelestarian jalur lama yang berpotensi untuk direaktivasi. MPKAS juga melakukan kajian terhadap jalur Padang Panjang – Bukittinggi untuk menilai kelayakan pengoperasiannya kembali.

2018-2020: Kolaborasi dengan Pemerintah dan PT KAI

Dalam upaya reaktivasi jalur kereta api Sumbar, Yuhefizar terlibat dalam diskusi bersama PT KAI dan pemerintah daerah. Ia juga menjadi narasumber dalam berbagai seminar tentang transportasi rel serta melakukan survei untuk mengidentifikasi potensi pengoperasian kembali jalur Padang – Bukittinggi dan Sawahlunto.

2021-2022: Revitalisasi “Mak Itam” dan Warisan Dunia UNESCO

Yuhefizar turut mendorong pengoperasian kembali lokomotif uap “Mak Itam” di Sawahlunto, yang menjadi bagian dari Situs Warisan Dunia UNESCO, Tambang Batubara Ombilin. Ia juga mengusulkan pengembangan wisata edukasi berbasis perkeretaapian untuk menarik wisatawan.

2023: Galanggang Arang dan Insiden Perlintasan Sebidang

Pada Oktober 2023, Yuhefizar berperan dalam acara “Galanggang Arang”, perayaan atas penetapan Tambang Batubara Ombilin sebagai warisan dunia oleh UNESCO. Dalam acara ini, lokomotif uap “Mak Itam” kembali dioperasikan sebagai daya tarik wisata.

Namun, pada Agustus 2023, ia mengalami kecelakaan di perlintasan kereta api Koto Lalang, Kampung Jambak, Padang. Mobilnya tertabrak kereta api, namun ia dan keluarganya selamat dengan luka ringan.

2024 – Sekarang: Pengembangan Wisata Perkeretaapian

Saat ini, Yuhefizar terus mengawal upaya pengembangan wisata berbasis perkeretaapian di Sumatera Barat. Ia berfokus pada optimalisasi jalur Mak Itam di Sawahlunto serta mendorong penelitian dan edukasi tentang sejarah perkeretaapian kepada generasi muda.

Sumber:

  1. Wawancara langsung dengan Yuhefizar
  2. Dokumentasi kegiatan MPKAS (Masyarakat Peduli Kereta Api Sumbar)
  3. Arsip berita dari media lokal dan nasional
  4. Laporan kegiatan PT KAI terkait perkeretaapian Sumbar
  5. Publikasi dan jurnal terkait sejarah perkeretaapian di Sumatera Barat

Kesimpulan

Sejak tahun 2006 hingga sekarang, Yuhefizar telah berkontribusi besar dalam pelestarian dan pengembangan perkeretaapian di Sumatera Barat. Melalui MPKAS, ia berperan dalam pemetaan jalur lama, advokasi keselamatan, reaktivasi jalur, hingga pengembangan wisata edukasi. Upaya yang telah dilakukannya menunjukkan dedikasi tinggi terhadap sejarah dan masa depan transportasi rel di Sumbar.


Dengan peran aktifnya, diharapkan perkeretaapian di Sumbar dapat kembali berkembang dan menjadi bagian penting dalam transportasi serta pariwisata daerah.

Rangkuman by ChatGPT

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII

1 Komentar

  1. I love how Yuhefizar’s efforts not only focus on preserving the railway system but also on educating the public. It’s great to see people using history as a tool to connect with modern tourism. Do you think this could serve as a model for other regions with rich transport histories?

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*