Tambah Perjalanan Kereta Api di Sumbar, 12 Unit Kereta Didatangkan dari Jawa

Penambahan kereta ini diharapkan bisa menambah bisa menambah frekuensi perjalanan dan meningkatkan layanan kereta api di Sumbar.

Oleh Yola Sastra

PADANG, KOMPAS – PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) II Sumatera Barat (Sumbar) mendatangkan 12 unit kereta tambahan dari Pulau Jawa untuk mendukung operasional di Sumbar. Penambahan kereta ini diharapkan bisa menambah bisa menambah frekuensi perjalanan dan meningkatkan layanan kereta api.

Kepala Humas KAI Divre II Sumbar M As’ad Habibuddin, Minggu (9/3/2025), mengatakan, 12 unit kereta/gerbong yang dikirim terdiri atas sepuluh unit kereta penumpang dan dua unit kereta pembangkit listrik.

Kereta dikirim melalui jalur laut dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, menuju Pelabuhan Teluk Bayur, Padang. Proses pemuatan (loading) kereta berlangsung dari Sabtu (8/3/2025) hingga Senin (10/3/2024). Adapun perjalanan ke Padang diperkirakan memakan waktu tujuh hari.

“Setibanya di Padang, KAI Divre II Sumbar akan melakukan pengecekan sarana secara menyeluruh serta berkoordinasi dengan berbagai pemangku kepentingan sebelum kereta-kereta ini resmi dioperasikan,” kata As’ad.

Menurut As’ad, 12 kereta yang baru didatangkan ini akan digunakan untuk menambah frekuensi perjalanan Kereta Api Pariaman Ekspres Fakultatif pada relasi Pauh Lima (Padang)–Naras (Pariaman). Selain itu, KAI Divre II juga akan mengoperasikan layanan kereta api baru yang melayani rute Kayu Tanam-Padang.

”Kami merencanakan pengoperasian kereta-kereta ini pada semester kedua tahun 2025,” ujarnya.

Pintu gerbang Stasiun Padang sekaligus kantor KAI Divre II Sumatera Barat di Padang, Jumat (17/1/2025).

KOMPAS/YOLA SASTRA
Pintu gerbang Stasiun Padang sekaligus kantor KAI Divre II Sumatera Barat di Padang, Jumat (17/1/2025).

As’ad pun berharap adanya tambahan perjalanan ini semakin memudahkan mobilitas masyarakat Sumbar dengan moda transportasi kereta api yang murah, tepat waktu, dan nyaman.

Secara terpisah, Koordinator Masyarakat Peduli Kereta Api Sumbar (MPKAS) Yuhefizar mengatakan, menyambut baik penambahan kereta ini. MPKAS terus mendorong kereta api di Sumbar tetap aktif dan berjalan dengan baik.

“Adanya penambahan gerbong tentu akan terjadi peningkatan frekuensi perjalanan. Artinya, dari kajian, selama ini mulai banyak orang yang menggunakan kereta api. Ini hal positif karena ini tandanya kereta api di Sumbar mulai hidup kembali,” kata pria yang sehari-hari menjadi dosen di Jurusan Teknologi Informasi, Politeknik Negeri Padang, ini.

Yuhefizar melanjutkan, hidupnya kereta api di Sumbar membuat semakin banyak pilihan moda transportasi sehingga dapat mengurangi kepadatan jalan raya dan mengurangi polusi. Perekenomian dan pariwisata juga semakin hidup, apalagi jika diintegrasikan dengan jalan tol Padang-Sicincin.

Akan tetapi, Yuhefizar juga mengingatkan bahwa penambahan frekuensi perjalanan kereta harus diikuti pula dengan peningkatan keamanan di perlintasan sebidang. “Bagaimana upaya pemerintah daerah mengamankan agar menghindari terjadinya kecelakaan,” ujarnya.

Kereta Api Sibinuang yang mengangkut penumpang mulai berjalan usai berhenti di Stasiun Alai, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/3/2023). Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang meresmikan tiga stasiun kecil kereta api di Kota Padang untuk peningkatan layanan, yaitu Stasiun Alai, Stasiun Air Tawar, dan Stasiun Lubuk Buaya.

KOMPAS/YOLA SASTRA
Kereta Api Sibinuang yang mengangkut penumpang mulai berjalan usai berhenti di Stasiun Alai, Kelurahan Alai Parak Kopi, Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Sumatera Barat, Kamis (16/3/2023).

Nantinya, Yuhefizar berharap, layanan kereta api di Sumbar semakin meluas, antara lain dengan reaktivasi jalur kereta, mengembangkan jalur baru, ataupun membuat dua jalur agar intensitas perjalanan lebih tinggi.

Sebelumnya, KAI Divre II Sumbar juga menambah frekuensi perjalanan Kereta Api Pariaman Ekspres yang melayani rute Kota Pariman-Kota Padang mulai Februari 2025. Hal ini dilakukan untuk mengakomodasi tingginya animo penumpang (Kompas.id, 17/1/2025).

Frekuensi perjalanan KA Pariaman Ekspres bertambah dua perjalanan, dari delapan menjadi sepuluh perjalanan pergi-pulang setiap hari. Penambahan ini seiring berlakunya Grafik Perjalanan Kereta Api (Gapeka) 2025 menggantikan Gapeka 2023.

”Mulai 1 Februari 2025, KAI Divre II Sumbar akan menambah dua perjalanan KA Pariaman Ekspres relasi Pauh Lima (Padang) menuju Naras (Pariaman) pergi-pulang,” kata As’ad, Jumat (17/1/2025).

Penambahan frekuensi perjalanan Kereta Api Pariaman Ekspres ini untuk mengakomodasi tingginya animo penumpang. Sepanjang 2024, jumlah penumpang KA Pariaman Ekspres mencapai 1.406.397 penumpang atau naik 5 persen dibandingkan 2023 sebanyak 1.336.352 penumpang.

Adapun para penumpang KA Pariaman Ekspres, menurut As’ad, berasal dari berbagai kalangan dan keperluan. Mereka seperti pelajar dan mahasiswa, pegawai kantoran, dan wisatawan.

Sumber: https://www.kompas.id/artikel/tambah-perjalanan-kereta-api-di-sumbar-12-unit-kereta-didatangkan-dari-jawa

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII

Be the first to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.


*