Minggu Pagi di Pantai Padang yang Membahagiakan

Pagi itu, Minggu, 2 Februari 2025, kami sekeluarga awalnya berencana untuk ikut olahraga di acara car free day di Padang. Namun, rencana berubah karena kabar adanya bagi-bagi durian gratis di sana, sementara saya sedang berusaha menghindari durian demi alasan kesehatan. Akhirnya, kami memutuskan untuk mencari alternatif yang lebih sehat dan menyenangkan—bermain di pantai Padang.

Sesampainya di pantai, kami disambut oleh pemandangan yang memukau. Langit biru yang cerah, pasir pantai yang putih, dan angin sepoi-sepoi yang menyegarkan. Anak kami langsung bersemangat untuk bermain layang-layang kesukaannya. Dengan tawa riang dan langkah kecilnya, dia berlari di atas pasir, mencoba mengendalikan layang-layang yang terbang tinggi di udara.

Istri saya duduk santai di bawah payung pantai, menikmati makanan khas kerupuak kuah plus mie. Setiap suapan terasa nikmat, ditemani oleh angin laut yang sejuk. Saya melihat senyum bahagia di wajahnya, yang semakin menambah keindahan hari itu.

Sementara itu, saya sibuk memotret tingkah laku istri dan anak kami. Dari balik lensa kamera hp, saya menangkap momen-momen indah yang penuh kebahagiaan. Anak kami sesekali berhenti bermain layang-layang untuk menikmati nasi goreng, makanan favoritnya saat di pantai. Senyumnya yang manis ketika menikmati nasi goreng membuat hati saya terasa hangat.

Di antara sesi memotret, saya tidak ketinggalan mencicipi kuliner khas pantai Padang, Langkitang. Siput yang penuh gizi ini bukan hanya lezat, tetapi juga bermanfaat untuk kesehatan jantung. Ditemani dengan air kelapa muda yang menyegarkan, setiap gigitan Langkitang terasa begitu istimewa.

Pasir putih yang luas seolah menjadi kanvas besar yang mengabadikan jejak kaki kami. Setiap langkah menceritakan kisah tentang kebersamaan dan cinta yang kami rasakan di pantai ini. Ombak yang datang dan pergi menambah kesan tenang, seolah-olah membisikkan rahasia-rahasia laut yang dalam.

Langit mulai berubah warna, bertransisi dari biru cerah menjadi lebih cerah, sehingga matahari mulai berada dipuncaknya menciptakan pemandangan yang memukau, membuat kami terpaku dalam keheningan yang penuh syukur. Anak kami masih sibuk dengan layang-layangnya, mencoba mengendalikan benang yang kadang terbawa angin kencang.

“Ini hari yang luar biasa, Pa,” ujar anak kami dengan mata bersinar. “Aku sangat senang bermain layang-layang di sini. Pantainya sangat indah!”

Istri saya juga menambahkan, “Suasana di sini begitu tenang dan menyenangkan. kita merasa sangat bersyukur bisa menghabiskan waktu bersama keluarga di pantai ini. Makanan juga sangat enak, terutama kerupuak kuah plus mienya.”

Matahari semakin tinggi, tetapi hati kami tetap terang dengan kebahagiaan. akhirnya,  kami memutuskan untuk berjalan-jalan sebentar, menyusuri garis pantai sambil menggenggam tangan satu sama lain. Setiap langkah kami membawa cerita baru, tentang harapan dan impian yang ingin kami capai bersama.

Akhirnya, kami memutuskan untuk pulang dengan hati yang penuh kebahagiaan. Pantai putih kenangan ini akan selalu menjadi tempat istimewa bagi kami, tempat di mana kami bisa merasakan kehangatan cinta dan kebersamaan. Kami pulang dengan senyum di wajah, membawa pulang kenangan indah yang tak akan pernah terlupakan.

Pantai Padang, 2 Februari 2025
Cerita ini ditulis berbatuan AI

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII