![359425345_10228307808773037_1013406856011467000_n](https://ephi.web.id/wp-content/uploads/2023/07/359425345_10228307808773037_1013406856011467000_n-678x381.jpg)
Dosen Teknologi Informasi (TI) Politeknik Negeri Padang (PNP), Yuhefizar, pada bulan ini melengkapi raihan pengakuan profesionalitas keinsinyurannya dengan mencatatkan prestasi menyandang gelar ASEAN Engineer.
Gelar yang biasa disingkat ASEAN Eng dan dikeluarkan oleh The ASEAN Federation of Engineering Organisations (AFEO) ini merupakan gelar yang hanya bisa diperoleh bagi Insinyur profesional bersertifikasi Insinyur Profesional Madya (IPM) atau Senior Profesional Engineer.
Ephi –sapaan akrab Yuhefizar– yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) Sumatera Barat (Sumbar) ini dinyatakan lulus dan disetujui sebagai ASEAN Engineer dengan nomor AE-13000.
AFEO melalui program ASEAN Engineer Register (AER) memberikan gelar tersebut secara simbolis pada even bertajuk 22nd AFEO Midterm Meeting yang diselenggarakan pada 21 Juli 2023 lalu di Bangkok, Thailand.
The AFEO merupakan perkumpulan berbagai lembaga keinsinyuran resmi dari negara-negara anggota ASEAN. Indonesia salah satunya, serta negara lainnya seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, Myanmar, Laos, Vietnam, Kamboja, dan Brunei Darussalam.
Organisasi ini memiliki tujuan membangun niat baik kerja sama dan saling pengertian antaranggota dan untuk membangun, serta mengembangkan standar profesi keinsinyuran, hingga memfasilitasi mobilitas para insinyur di negara-negara ASEAN.
Sertifikat ASEAN Eng yang ditandatangani Danis Hidayat Sumadilaga selaku Chairman AFEO ini berlaku seumur hidup. Pengakuan ini menjadi salah satu capaian penting bagi Yuhefizar sebagai seorang insinyur profesional.
Betapa tidak, pengakuan ini secara tidak langsung dapat menjadi pendorong bagi dosen dan mahasiswa lain untuk memperoleh capaian tingkat nasional bahkan internasional, sehingga eksistensi dan karyanya dapat diakui dan bermanfaat baik di kancah nasional dan internasional.
Usai menerima gelar tersebut, Yuhefizar yang juga pakar IT ini berharap agar insinyur-insinyur di Indonesia mulai berkiprah di tingkat ASEAN. “Gelar ASEAN Eng adalah pengakuan keinsinyuran kita di tingkat ASEAN,” kata Yuhefizar kepada Khazminang.id, Sabtu (22/7).
Pria kelahiran Lubuk Jantan pada 13 Januari 1976 ini juga berharap agar civitas akademika PNP mulai mengikuti kuliah untuk memperoleh gelar profesi insinyur, serta mengikuti kompetensi insinyur agar mendapatkan gelar Insinyur Profesional Madya (IPM) bahkan Insinyur Profesional Utama (IPU).
“Yuk segera ikut kuliah untuk memperoleh gelar profesi insinyur, kemudian mengikuti kompetensi insinyur agar mendapatkan gelar IPM/IPU. Dengan gelar IPM/IPU dilanjutkan untuk memperoleh pengakuan di tingkat Asean (ASEAN Eng),” tambah Direktur Direktorat Publikasi IAII itu.
Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) PNP ini juga merupakan Wakil Ketua Bidang Kejuruan Informasi (BKI) Persatuan Insinyur Indonesia (PII) pada 2018-2021. Dia termasuk salah satu perintis lahirnya BKI PII tersebut.
Selain itu, pria dengan nama dan gelar lengkap Dr. Ir. Yuhefizar, S.Kom., M.Kom., IPM., ASEAN Eng ini juga merupakan Wakil Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Informatika dan Komputer (Aptikom) Sumbar periode 2022-2026.
Direktur PNP, Surfa Yondri mengucapkan selamat atas gelar yang diraih Yuhefizar. Dia berharap agar pencapaian ini dapat memotivasi civitas akademika PNP, baik para dosen, alumni, maupun mahasiswa untuk dapat mengejar sertifikasi di tingkat nasional maupun internasional.
“Selamat atas diraihnya gelar ASEAN Eng. Di PNP, Pak Yuhefizar ini yang pertama (meraih gelar ASEAN Eng). Semoga ini dapat memotivasi civitas akademika PNP yang lain untuk dapat mengejar sertifikasi nasional maupun internasional, serta berkiprah dalam pentas global,” ucap Surfa Yondri.
Raihan Al Karim : https://khazminang.id/keren-yuhefizar-jadi-dosen-pnp-pertama-yang-sabet-gelar-asean-eng
Editor dan jurnalis Khazminang.id/Harian Khazanah.