Ternyata saya belum PEKA!

Sumber gambar : https://www.facebook.com/maripeduli2/

Ternyata saya belum PEKA!

Minggu, 26 September 2021, sepulang mengantar Tamu ke Bandar Udara Internasional Minangkabau, kami (saya dan si kecil) mampir di masjid Baiturahmah yang megah di Jl. By Pass, Aie Pacah, Kec. Koto Tangah, Kota Padang, Sumatera Barat untuk menunaikan sholat Zhuhur. Kami sampai di Masjid ini, sekitar jam 13.34, sudah cukup terlambat untuk shoat Zhuhur.

Kami langsung bergegas ambil wudhu yang berada di sisi samping masjid, begitu kami keluar sekilas di depan pintu masuk saya melihat ada sosok ibu2 yang lagi duduk di atas gerobak/becak motor yang sepertinya digunakan untuk mengangkat barang2. Mungkin dia sedang menunggu suaminya batin saya. Jika dilihat sekilas, sepertinya ibu ini tidak dalam kondisi baik, melihatnya menunggu diatas becak, bisa jadi dia tidak bisa berjalan, karena terlihat bagian kakinya ditutup, atau butuh bantuan untuk bisa berjalan, ntahlah.

karena kami sudah terlambat untuk sholat zhuhur dan bergegas, hanya bisa melihat sekilas saja sang ibu, dan kami lanjutkan sholat Zhuhur. Lebih kurang 30 Menit di Masjid, perjalananpun kami lanjutkan menuju rumah.

—–

Malamnya, disaat mau tidur, seolah-olah Tuhan memutar kembali video aktifitas saya seharian, termasuk bertemu sekilas dengan sang ibu di Masjid tersebut, seolah-olah tuhan bertanya, kenapa tidak disapa, kenapa tidak dibantu!, dan banyak pertanyaan lain, yg seperti akan diajukan ke saya, walau saat itu sedang bergegas karena sudah terlambat untuk sholat Zhuhur, rasanya hal tersebut tidak pas untuk dijadikan alasan. Sepertinya, rasa kepedulian saya siang itu sedang di uji, dan saya tidak lolos ujiannya, rasa peka saya masih terus dilatih. Paginya, begitu bangun tidur, lagi-lagi saya diingatkan dengan sosok ibu tersebut. Membuat saya yakin atas kejadian itu, rasa peduli, rasa kepekaan saya dengan sesama memang sedang di uji oleh Allah, SWT, bukan kejadian yang datang tiba2. Sungguh suatu pengalaman sangat berarti dan sangat berharga, dalam perjalanan mendekat padaNya. Saya hanya bisa berharap, semoga lain waktu dipertemukan kembali dengan sang ibu.

Pernah suatu kali, dalam perjalanan dengan mobil, dari jauh nampak bapak2 pemulung membawa barang bawaannya dengan becak dan agak gerimis, setelah melihat sekilas dari dekat, sepertinya layak dibantu dan kami berhenti sekitar 30m didepannya, begitu kami turun, ternyata sang Bapak berbelok ke arah jalan lain, mungkin ini bukan reski dia batin saya. Dilain waktu, ada juga yang sudah berpapasan dan saya sapa untuk berhenti, namun dia terus berjalan, mungkin merasa bukan dia yang dipanggil. Begitulah, reski itu sudah diaturNya dan kesempatan kita untuk membantupun terkadang tidak bisa seperti yang diinginkan.

Jika kita mampu, sebaiknya selalu sediakan dana atau barang2 bantuan (sembako misalnya) kemanapun kita pergi sesuai kemampuan, karena kita tidak tahu akan dipertemukan dengan siapa oleh Allah, SWT. Kita tidak tahu, terkadang peluang bersedeqah itu dihadirkan oleh Allah, SWT di depan mata secara tiba2, namun kita tidak menyiapkan diri untuk bersedeqah, sehingga kesempatan terbaik itu hilang begitu saja. Sedekah adalah sebaik-baik amalan soleh dan sebaik-baik sedekah ialah memberi makan, begitu hadits nabi mengatakan.

Untuk itu, saya kutip, surat Al-Munafiqun, ayat 10, yang artinya.

dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum kematian datang kepada salah seorang di antara kamu; lalu dia berkata (menyesali), “Ya Tuhanku, sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian)ku sedikit waktu lagi, maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang-orang yang saleh.

Begitu dahsyat manfaat sedeqah, sehingga jika orang yang sudah meninggal dan meminta ingin hidup lagi, permintaannya hanya untuk bersedeqah, bukan yang lainnya.

Sungguh, saya mendapat pelajaran yang luar biasa dari pertemuan dengan sang ibu, yg menurut saya sekilas itu, namun dalam maknanya, karena saya diingatkan olehNya sebelum tidur dan setelah tidur atas pengalaman tersebut, dan ini pasti bukan peringatan yg biasa untuk saya pribadi.

Sungguh, kita akan selalu diuji dalam perjalanan hidup, dan semoga selalu mengambil hikmah serta semakin dekat kepadaNya, Ammiiinn yra.

Padang, 26 September 2021

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII