
Padang, 6 Mei 2025 – Politeknik Negeri Padang (PNP) kembali menunjukkan komitmen nyatanya dalam mewujudkan transformasi digital di tingkat akar rumput. Pada hari Selasa, 6 Mei 2025, PNP resmi menjalin kerja sama melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) dengan 12 Nagari/Desa dari dua wilayah administratif di Sumatera Barat. Kesepakatan ini mencakup 9 Nagari dari Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, dan 3 Desa dari Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto.
Penandatanganan MoU ini menjadi bukti keseriusan PNP dalam mendukung pengembangan nagari/desa digital yang menjadi bagian dari visi besar menjadikan Sumatera Barat sebagai provinsi digital di Indonesia. Dengan penambahan 12 nagari/desa ini, total telah terdapat 76 Nagari/Desa di Sumatera Barat yang secara resmi bekerja sama dengan PNP dalam mewujudkan transformasi digital berbasis teknologi dan informasi.
Menariknya, hanya berselang satu minggu sebelumnya, sebanyak 18 nagari juga telah menandatangani MoU dengan PNP. Hal ini semakin menegaskan bahwa langkah PNP tidak berjalan sendiri. Justru sebaliknya, ada antusiasme dan semangat besar dari pemerintah nagari untuk terlibat aktif dalam program ini. Kepercayaan yang diberikan nagari kepada PNP merupakan cerminan dari keseriusan kedua belah pihak dalam mendorong percepatan digitalisasi di wilayah pedesaan Sumatera Barat.
Program nagari/desa digital ini sejalan dengan visi besar Presiden Republik Indonesia sebagaimana tertuang dalam Asta Cita ke-6, yakni “Membangun dari Desa.” PNP menerjemahkan visi tersebut dalam bentuk program konkret, terstruktur, dan berkesinambungan di tingkat nagari/desa.
Lebih dari sekadar kerja sama formal, program ini bertujuan meningkatkan kapasitas digital aparatur desa/nagari, memperkenalkan layanan publik berbasis teknologi, serta mengembangkan potensi lokal melalui pemanfaatan teknologi informasi. Ini juga menjadi wujud nyata dukungan PNP terhadap program prioritas Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) yang kini mengusung slogan baru: “Pendidikan BERDAMPAK.”
Pendidikan BERDAMPAK menuntut setiap perguruan tinggi untuk memberi pengaruh nyata bagi masyarakat. Dalam hal ini, PNP membuktikan bahwa keberadaan institusi pendidikan tinggi vokasi mampu membawa perubahan hingga ke tingkat pemerintahan terkecil — yaitu desa dan nagari. Kontribusi ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga implementatif dan langsung dirasakan oleh masyarakat.
Direktur Politeknik Negeri Padang, Dr. Ir. Surfa Yondri, dalam sambutannya, menegaskan bahwa misi PNP bukan hanya mencetak lulusan siap kerja, tetapi juga mencetak lulusan yang mampu menjadi agen perubahan, terutama dalam menjawab tantangan pembangunan di desa. “Kami percaya, perubahan besar harus dimulai dari yang paling dekat dan nyata. Desa adalah titik awal kemajuan bangsa, kami selalu terbuka menerima kerjasama dengan Nagari/Desa” ungkap beliau.
PNP secara aktif melibatkan mahasiswa, dosen, serta tenaga pendidikan dalam setiap pelaksanaan program nagari/desa digital. Ini termasuk pelatihan penggunaan aplikasi digital, pembangunan website nagari, sistem informasi nagari, digitalisasi UMKM lokal, hingga pengembangan ekosistem e-government di level nagari
Langkah ini juga membuka ruang bagi penerapan Kampus BERDAMPAK, dengan skema pengabdian masyarakat berbasis desa digital yang tidak hanya memberi pengalaman lapangan bagi mahasiswa, tetapi juga manfaat langsung bagi pemerintahan desa/nagari dan masyarakatnya. Ini memperkuat peran pendidikan tinggi sebagai lokomotif pembangunan berbasis komunitas.
Yuhefizar, selaku Ketua Tim Pelaksana Nagari Digital PNP, berharap bahwa dengan semakin banyaknya nagari/desa yang bergabung dalam program ini, kolaborasi antara PNP dan pemerintah desa dapat terus diperkuat. “Harapan kami, melalui penerapan teknologi digital, setiap nagari dan desa dapat lebih mandiri, lebih efisien dalam mengelola sumber daya, serta lebih mudah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi nagari/desa dalam proses ini, memastikan bahwa transformasi digital yang dilakukan bukan hanya sekedar adopsi teknologi, tetapi juga memberi dampak nyata bagi pembangunan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di tingkat lokal,” ujarnya.
Di masa mendatang, PNP menargetkan seluruh nagari dan desa di Sumatera Barat dapat tergabung dalam ekosistem digital yang terintegrasi dan berkelanjutan. Untuk itu, kerja sama lintas sektor, termasuk dengan pemerintah daerah, kementerian, dan dunia usaha, akan terus dikembangkan.
Bapak Hendra Basri, Wali Nagari Tanjung Bonai Aur, Kecamatan Sumpur Kudus, menyampaikan apresiasi mendalam atas langkah PNP. Menurutnya, kehadiran program desa digital membawa semangat baru bagi perangkat nagari dan pemuda untuk meningkatkan kualitas pelayanan serta mengembangkan potensi ekonomi lokal.
Dengan program ini, PNP juga memperkuat posisi Sumatera Barat sebagai daerah pelopor dalam pengembangan desa cerdas (smart village) di Indonesia. Teknologi dijadikan alat untuk memperkuat kearifan lokal, bukan menggantikannya — prinsip yang terus dijaga dalam setiap intervensi program.
Kegiatan MoU ini ditutup dengan dialog terbuka antara pihak PNP dan perwakilan nagari/desa untuk merancang aksi nyata pasca penandatanganan. Fokus jangka pendeknya adalah penyiapan website resmi nagari, website sistem informasi nagari, pelatihan digital dasar, dan pendampingan pengelolaan data desa secara terintegrasi.
Melalui langkah ini, Politeknik Negeri Padang telah meneguhkan perannya sebagai mitra strategis pemerintah pusat maupun daerah dalam menciptakan desa-desa yang tanggap teknologi, produktif, dan inklusif. Sebuah kontribusi konkret menuju Indonesia Emas 2045 yang dimulai dari desa.