Chaerul Saleh: Tokoh di Balik Proklamasi Republik Indonesia

Chaerul Saleh membacakan teks Proklamasi pada HUT ke XX Proklamasi Kemerdekaan R. I. 17-8-1965 di beranda Istana Merdeka/Flickr-Aria Bima

# Masa Kecil di Nagari Lubuk Jantan, Lintau

Chaerul Saleh lahir di Sawahlunto, Sumatera Barat, pada 13 September 1916, dari pasangan Achmad Saleh dan Zubaidah binti Ahmad Marzuki. Ayahnya adalah seorang dokter yang pernah diusulkan sebagai anggota Volksraad. Ketika Chaerul berusia dua tahun, orang tuanya bercerai, dan ibunya membawanya ke Lubuk Jantan, Lintau, Tanah Datar, karena kondisi kesehatan sang ibu. Di sana, pamannya, Sulaeman Raja Mudo, mengasuhnya hingga berusia empat tahun.

Di Lubuk Jantan, Chaerul menghabiskan masa kecilnya di lingkungan keluarga dan masyarakat Minangkabau. Pengalaman masa kecilnya di sana membentuk karakternya yang kuat dan berani. Setelah berusia empat tahun, ayahnya membawanya ke Medan untuk menerima pendidikan formal.

Rumah Chaerul Saleh di Lubuak Jantan

# Pendidikan dan Awal Karier

Chaerul melanjutkan pendidikannya di sekolah-sekolah Belanda. Ia menyelesaikan Sekolah Rakyat (SR) di Medan dan Bukittinggi (1924-1931), kemudian melanjutkan ke Hogere Burger School (HBS) di Medan dan Jakarta (1931-1937). Setelah itu, ia melanjutkan studinya di Fakultas Hukum di Jakarta (1937-1942).

Selama masa pendidikannya, Chaerul aktif dalam organisasi mahasiswa dan politik. Ia pernah menjadi ketua Persatuan Pemuda Pelajar Indonesia (1940-1942) dan anggota panitia Seinendan setelah Jepang masuk Indonesia. Ia juga menjadi anggota Angkatan Muda Indonesia dan Putera pimpinan Soekarno, Hatta, Ki Hajar Dewantoro, dan Kyai Haji Mas Mansyur.

# Perjuangan Kemerdekaan

Chaerul Saleh adalah salah satu tokoh penting di balik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Bersama Sukarni, Wikana, dan pemuda lainnya dari Menteng 31, ia menculik Soekarno dan Hatta dalam Peristiwa Rengasdengklok. Mereka menuntut agar kedua tokoh ini segera membacakan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Setelah proklamasi kemerdekaan, Chaerul bergabung dengan Persatuan Perjuangan pimpinan Tan Malaka, yang menuntut kemerdekaan 100% dan berdiri sebagai pihak oposisi pemerintah. Pada tahun 1946, ia ditangkap oleh pemerintah RI karena kegiatan politiknya. Setelah kematian Tan Malaka, Chaerul bersama Adam Malik dan Sukarni bergabung dalam Partai Murba.

# Karier Politik dan Militer

Chaerul Saleh menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri, Menteri Perindustrian Dasar, dan Menteri Pertambangan dan Perindustrian Dasar antara tahun 1957 sampai 1966. Ia juga menelurkan ide negara kepulauan dengan batas teritorial 12 mil laut, yang disahkan pada 13 Desember 1957.

Pada tahun 1950, Chaerul memimpin Laskar Rakyat di Jawa Barat untuk menentang hasil Konferensi Meja Bundar (KMB). Ia kemudian ditangkap oleh Abdul Haris Nasution dan dibuang ke Jerman, di mana ia melanjutkan studinya di Fakultas Hukum Universitas Bonn dan mendirikan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI).

# Penghargaan dan Warisan

Chaerul Saleh meninggal dunia pada 8 Februari 1967 di Jakarta. Atas jasa-jasanya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia, ia dianugerahi pangkat Jenderal TNI Kehormatan. Ia juga menerima berbagai penghargaan, termasuk Bintang Gerilya, Satyalencana Peristiwa Aksi Militer II, Satyalencana Peringatan Perjuangan Kemerdekaan, Bintang Mahaputra Tingkat III, Satyalencana Satya Dharma, Lencana Kapal Selam RI, dan Doktor Honoris Causa dalam Ilmu Kemasyarakatan dari Universitas Hasanuddin.

Chaerul Saleh adalah sosok yang berani dan visioner, yang memberikan kontribusi besar bagi Indonesia. Masa kecilnya di Nagari Lubuk Jantan, Lintau, membentuk karakternya yang kuat dan berani, yang kemudian ia bawa dalam perjuangannya untuk kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

berikut tautan terkait Chaerul Saleh:

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII