![sbm9](https://ephi.web.id/wp-content/uploads/2022/09/sbm9-678x381.jpg)
Senin, 19 September 2022, sepulang menunaikan tugas kantor di Kampus POLITEKNIK NEGERI PADANG, mampir sejenak ke sebuah surau yang diberi nama SURAU BUAHMANGGIH bersama tim Jum’at Barokah Pedagang Pasar Bandarbuat (kunjungi: http://jumat.barokah.org/). Selain untuk menunaikan sholat ashar berjamaah, juga mau silaturahmi dengan pengurus surau.
Kalau dilihat dari namanya, Surau Buahmanggih, termasuk nama yang unik, dan ini untuk pertamakalinya saya mampir ke surau ini, walau sesungguh sudah sangat sering melewati surau ini jika menuju kampus. Namun, ntah kenapa waktu itu, surau ini terlihat biasa aja, begitulah waktu itu.
Beda kali ini, selain ingin silaturahmi dengan pengurus surau, saya tertegun dengan sebuah tulisan yang berada di atas pintu masuk. Sebuah papan kecil yang berisi “SURAU MANGGIH DIDIRIKAN TAHUN 1952”. Wah, Ternyata, surau ini termasuk surau lama juga, sudah berumur 70 tahun, tentu ada hal-hal yang menarik untuk dipelajari dari surau yg berukuran sekitar 15 x 10 m ini. Ini pasti bukan surau biasa? pasti ada nilai2 sejarah yang terekam dari keberadaan surau ini, begitulah tanya2 dalam hati.
Setelah berwudhu dan menunaikan sholat Ashar berjamaah, kami tim Jum’at Barokah Pedagang Pasar Bandarbuat, silaturahmi dengan pengurus dan jemaah surau. Alhamdulillah kami dipertemukan dengan Bpk. Orio Nasibon, biasa dipanggil Ustadz Bon yang sehari2 bertugas di Surau ini, tidak saja sebagai Imam, namun juga mengajar mengaji anak TPQ/TPA, mengajarkan ilmu agama kepada Jemaah surau yang selalu ramai, dan punya jadwal mengajar rutin setiap hari. Yang mungkin tidak dimiliki oleh surau bahkan Masjid kebanyakan, yaitu ada pengajian tasawuf, ada belajar praktek ibadah, ada pengajian agama rutin lainnya.
Asal nama surau dan Kuburan Angku Buahmanggih
Yang jadi pertanyaan pertama kami adalah kenapa nama suraunya, SURAU BUAHMANGGIH, kata salah seorang jemaah surau, nama Buahmanggih itu diambil dari nama orang yang mendirikan dan membesarkan surau ini, yaitu Angku Buahmanggih. Angku Buahmanggih telah lama meninggal, dan kuburannya persis berada di depan Surau tersebut, Kuburannya hampir seperti kuburan tokoh2 ulama, dilindungi oleh bangunan dan makamnya ditutup kain putih, jika dilihat dari luar, kita tidak menyangka didalamnya adalah kuburan Angku Buahmanggih.
Kita tidak bisa masuk ke dalam ruang tempat kuburan Angku Buahmanggih, namun bisa melihat dari luar, dari jendela yang berada disisi dinding bangunan yang melindungi kuburan. Tentu hal ini menandakan bahwa Angku Buahmanggih bukan sembarang orang dimasa itu, punya ilmu agama yang kuat sehingga memiliki surau sendiri dan memiliki banyak pengikut. Inilah ciri khas ulama-ulama minang masa dahulunya, yaitu seorang yang menguasai ilmu agama, akan memiliki surau tempat dia mengajar ilmu agama kepada masyarakat dan masyarakat mengakui tingginya ilmu agamanya.
Struktur Bangunan Surau Buahmanggih
Kalau dilihat dari struktur surau, saya pun tidak menyangka, tiang-tiang yang berada dalam surau masih tiang asli , dan struktur utama surau tidak pernah diganti hingga sekarang. Dan yang menarik lagi, ternyata surau ini dua tingkat, kalau dilihat dari luar tidak terkesan surau ini bertingkat.
Ustadz Bon menjelaskan bahwa lantai 2 kami gunakan untuk mengajar mengaji anak2, ada TPQ-TQA disini, siswa yang belajar disini, hampir 100 orang. Dahulunya, lantai 2 ini digunakan oleh orang2 tua kita untuk melakukan SULUK. Suluk secara harfiah berarti menempuh (jalan). Dalam kaitannya dengan agama Islam kata suluk berarti menempuh jalan (spiritual) untuk menuju Allah. Kegiatan Suluk diisi dengan kegiatan berzikir secara terus-menerus mengingat Allah, meninggalkan pikiran dan perbuatan duniawi hanya untuk mendekatkan diri dan memperoleh keridhaan Allah. Saat ini, kegiatan suluk sudah tidak ada lagi, kami isi dengan kegiatan mengaji, belajar agama islam bersama anak2 dan jemaah surau, ujarnya.
Menurut salah seorang jemaah, surau ini sempat vakum dari kegiatan keagaamaan, namun sekarang surau Buahmanggih melalui Ustadz Bon telah kembali aktif dengan berbagai peningkatan, baik dari sisi Jemaah, pengajian, maupun perbaikan beberapa bagian Surau agar lebih nyaman untuk beribadah.
Jika melihat usia dan nilai sejarahnya, Surau ini sudah semestinya ditingkatkan menjadi masjid dan menjadi salah satu surau yang mesti dirawat keasliannya sebagai cagar budaya. Masih banyak yang misteri dari kehidupan Angku Buahmanggih yang belum terekspose. Hal ini, terbukti, sewaktu saya googling dengan keyword “Surau Buahmanggih”, tidak ditemukan satupun artikel yang menceritakan surau ini, namun ditemukan link ke sebuh peta, yang berisi alamat surau.
![](http://ephi.web.id/wp-content/uploads/2022/09/suraubuahmanggih-1024x502.png)
Semoga keaslian surau ini selalu terjaga, butuh sentuhan pemerintah hadir untuk surau Buahmanggih ini. Semoga….. Aamiinn yra
Padang, 19 September 2022.
![](http://ephi.web.id/wp-content/uploads/2016/10/yuhefizar.png)