Bertemu “PREMAN” Insyaf, Jual Kelapa Muda

#Cerita di Balik Jalan Pagi.

Sabtu, 18 September 2021, pagi ini sebenarnya rada-rada males mau olah raga jalan kaki karena cuaca yang sedikit mendung, namun karena sebelum sudah terlanjur janji sama si kecil untuk olah raga di kawasan GOR H. Agus Salim, maka niat itupun diwujudkan juga. Alhamdulillah, sesampai di GOR H Agus Salim cuaca cukup mendukung, dan suasana GOR cukup ramai namun tetap menjaga protokol kesehatan.  Setelah jalan santai mengitari kawasan GOR, 5x putaran sudah cukup membuat berkeringat dan kami finishkan dengan sarapan pagi, seperti biasa, favorit saya pasti Lontong Gulai Cubadak plus telur.

Sabtu dan minggu, kawasan GOR H Agus Salim sangat ramai, karena dihari tersebut selalu ada olah raga senam yang dipandu oleh tim khusus sepertinya, sehingga bisa diikuti oleh siapa saja yang berkunjung dipagi hari. Disamping itu, yang menariknya adalah banyak juga yang jualan disepanjang jalan dengan barang dagang yang sangat variatif, sehingga sambil olah raga kita juga berkesempatan berbelanja barang-barang yang khas dan tentunya makanan-makanan tradisional ranah minang. Geliat ekonomi masyarakat mulai nampak dikawasan ini.

Bertemu “Preman Insyaf” yang jualan kelapa muda

Setelah sarapan, perjalanan kami berlanjut ke kawasan pantai Padang, tujuannya tidak lain menikmati deburan ombak sambil olah raga santai di atas pasir pantai. Melihat pantai dan deburan ombak sungguh membuat hati tenang dan damai. Sewaktu sampai di pantai, masih ditemui beberapa bagian pantai yang kotor dipenuhi sampah2, namun terlihat para pedagang sudah mulai membersihkan lahan pantai disekitarnya. Sudah mulai muncul kesadaran arti penting kebersihan demi kenyamanan pengunjung dan tentunya akan berimbas kepada terjualnya barang dagangan.

Tak lupa, kami mampir ke sebuah lapak dagangan yang menjual kelapa muda. Saya pesan kelapa “obat”, di Jawa biasa disebut DEGAN IJO, dengan ciri kelapa ukuran kecil dan warna kulit dalam agak kemerahan, mirip pink. Mengkonsumsi air kelapa muda bermanfaat untuk menjaga kesehatan jantung dan menurunkan risiko penyakit jantung. Air kelapa juga mengandung sifat anti-platelet dan anti-inflamasi, artinya, air kelapa mampu membantu mengurangi pembentukan plak dan meningkatkan sirkulasi darah dan banyak manfaat lainnya.

Sambil menikmati air kelapa muda, cerita-cerita dengan sang bpk yang jualan, berumur sekitar 40an. Mulai dari kenapa dia berjualan, dan bagaimana suka duka jualan di daerah pantai ini. Ternyata ceritanya diluar dugaan.

Dia menyebutkan bahwa jualan disini baru sekitar 2/3 bulanan, hijrah dari pekanbaru, kota yang penuh sejarah dalam perjalanan hidup beliau, menjadi “suruhan” orang tertentu, mirip debt collector. Bahkan dia menyebut dirinya seperti “ANJING” tergantung apa suruhan tuanya. Bergelut dengan dunia premanisme dengan berbagai perilaku tidak baik sudah dilakoninya di kota tersebut.

Pemuda yang mengaku berasal dari solok selatan dan istri dari sijunjung ini, akhir merantau ke Padang dan memutuskan berjualan kelapa muda untuk menyambung hidup. “Jualan kelapa muda ini, untungnya sekitar seribu rupiah perbuah” katanya, namun rasanya nikmat dan berkah. Dulu, saya gampang aja dalam satu hari dapat 1 juta bahkan hingga 5 juta, namun hati saya tidak pernah merasa tenang, malam tidur tidak nyaman, dirasa akan ada saja yang datang kerumah, belum lagi anak-anak saya sudah besar, sudah SMA, ujarnya.

Yang membuat hatinya tersadar adalah dia tidak ingin karena perilakunya berimbas kepada istri dan anak2nya. Pernah suatu kali anak saya (perempuan), diserempet motor hingga terjatuh, dan tidak ada yang mau menolongnya. Seolah2 dia pernah melakukan hal yang sama, dan merasakan apa yang dialami sang anak adalah buah dari perilakunya selama ini.

Sempat masuk penjara beberapa di kali di Pekanbaru, dan memutuskan merantau ke kota Padang dengan jualan kelapa muda. Ternyata begitu pertama kali jualan, malam hari barang dagangannya di curi orang. Membuat naluri masa lalunya kembali muncul, keesokan harinya sengaja dia jualan seperti biasa dan malamnya dia pasang “perangkap” sehingga berhasil menangkap sang pencuri, setelah sempat “dipreteli massa”, sang pencuri inipun dia bawa langsung ke kantor polisi.

“Awak jualan kalapo mudo,  untuk manyambuang hiduik, untuangnyo pun ndak banyak, nyo cilok juo, kok ameh ambo jua dicilok mungkin wajar, ” ujarnya.

Saya jualan kelapa muda ini untuk menyambung hidup

ini kalimat pemungkasnya yang penuh makna, bahwa rakyat kecil, ditataran bawah, mereka berusaha/berdagang dalam upaya untuk “MENYAMBUNG HIDUP”, untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maka, JANGAN PERNAH MENAWAR jika belanja dengan masyarakat seperti, jika perlu kita BAYAR LEBIH. Jangan pernah merasa BANGGA jika berhasil membeli murah dengan masyarakat seperti ini. Apalagi jika diselami lebih lanjut, banyak problematika hidup yang sedang mereka alami, apalagi bpk ini sedang dalam proses “hijrah” yang bisa saja kembali kejalan sebelumnya. Betapa bersalahnya kita, jika tanpa sadar sebagian cara kita membuat dia kembali kejalan yg tidak baik.

Disaat bercerita, tiba-tiba lewat seorang pemulung, usianya sekitar 60an. Rupanya dia kenal, bpk itu, tahun 90an sangat di kenal sebagai preman di kawasan pasar raya kota Padang, katanya. Namun, kini nasibnya seperti itu. “Ambo ndak ingin sarupo itu, tuhan masih sayang jo ambo, kawan-kawan ambo dulu lah banyak ndak ado lai, kok uda caliak badan ambo ko, lah bamacam nan dirasoannyo”, kini, walau duit yang didapat tidak banyak, sekedar bisa hidup, tapi hati senang, tidak ada rasa-rasa dikejar orang, pungkasnya.

Saya hari ini, mendapat pelajaran langsung dari perjalanan hidup seseorang, yang sekarang dalam proses hijrah menjadi lebih baik. Setelah saya bayar dengan harga lebih dan dibantu sembako, sayapun mengucapkan terima kasih, semoga uda selalu sehat dan jangan lupa sholat.

Pantai Padang, 18 September 2021.

NB. Foto dan nama sengaja tidak dipublikasi.

 

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII