Mengunjungi Nagari Terindah di Dunia

Senin, 31 Oktober 2016, berkesempatan mengunjungi salah satu nagari terindah di Dunia, yaitu Nagari Pariangan, yang terletak di kaki gunung merapi  kabupaten Tanah Datar ini, ternyata menjadi terindah di dunia.

“Anugerah yang amat luar biasa kini didapat masyarakat Pariangan, nagari tuo di Ranah Minang. Majalah Travel Budget terbitan New York yang menyandangkan predikat desa terindah di dunia untuk nagari ini,” ujar Bupati Tanah Datar H. Irdinansyah Tarmizi, Kamis (1/9), di nagari berhawa sejuk itu.

Irdinansyah mengaku, dirinya bergegas melakukan koordinasi dengan segenap elemen masyarakat di Nagari Pariangan, setelah majalah AS itu beredar dan mendapat respon positif dari kalangan pengelola pariwisata. Bupati ingin, ketika nama sebagai desa terindah itu diraih, pengunjung jangan sampai kecewa dengan kenyataan di lapangan.

Bupati mengaku khawatir, bila tidak segera dilakukan pembenahan, pengunjung bisa saja kecewa dan akan berdampak negatif terhadap posisi Pariangan sebagai salah satu destinasi wisata penting di Indonesia, tersebut

Sementara Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Amrizal Dt. Marajo dan Ketua BPRN H. Arisno Dt. Andomo,  menyatakan, pada dasarnya masyarakat Pariangan siap menyambut kedatangan para wisatawan. Dengan keramah-tamahan warga dan pesona panoramanya, ujar pemuka masyarakat itu. Pihaknya siap menyikapi rencana pengembangan Pariangan di masa mendatang.

“Kami menyadari, kini hanya pesona alam saja yang kita banggakan. Sesungguhnya, banyak keunggulan Pariangan yang dapat dinikmati, baik budaya maupun tradisi masyarakat. Infrastruktur pendukungnya saja yang mesti dibenahi segera,” jelasnya.

Saat ini, jalan-jalan di Pariangan masih kecil. Bis-bis pariwisata terpaksa diparkir di pinggir jalan provinsi Kubukarambie-Batusangkar karena tidak bisa masuk ke kampung itu. Areal parkir juga tidak tersedia. Sementara penginapan, kini baru tersedia satu buah homestay.

“Saya akan minta ahlinya untuk mendesain Pariangan. Kita berharap, potensi besar ini bisa terus dikembangkan. Bila nanti tiba masanya, Pariangan akan dapat dicatat sebagai warisan dunia versi Unesco,” kata Bupati.

Selain Pariangan, desa-desa lain yang masuk kelompok terindah di dunia versi majalah itu adalah Desa Wengen di Swiss, Eze (Prancis), Niagara on The Lake (Kanada), dan Cesky Krumlov (Ceko).

Untuk sampai di Pariangan, wisatawan yang berangkat dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) hanya membutuhkan waktu sekitar tiga jam. Disarankan, wisatawan agar menggunakan minibus atau van guna memudahkan mobilisasi ke berbagai destinasi wisata di nagari berpenduduk 6.479 jiwa itu.

Nagari ini berada di ketinggian 700 hingga 800 meter di atas permukaan laut (mdpl). Di sini terdapat sebuah masjid berusia ratusan tahun tahun. Ada juga kuburan panjang Tantejo Gurhano, sejumlah rumah gadang, kolam air panas, prasasti dan banyak warisan Minangkabau masa lalu. (Dhayat)

 

yuhefizar

Masyarakat Peduli Pariwisata Sumbar (MAPPAS)

IAII Sumatera Barat


Ikatan Ahli Informatika Indonesia (IAII) adalah organisasi profesi yang bertujuan meningkatkan kualitas teknologi informasi di Indonesia, melindungi masyarakat dari praktek buruk layanan ahli informatika, meningkatkan kemakmuran, martabat, kehormatan, dan peran ahli informatika Indonesia dalam rangka mencapai tujuan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang tercantum pada Pembukaan UUD 1945. Profil IAII